A. Judul
: Proyek Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua
– Ngurah Rai – Benoa
(Tol Bali Mandara)
B. Deskripsi
Proyek
a.
Nama
Rencana Kegiatan :
Proyek Pembangunan Jalan Tol
Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa, Bali
b.
Luas Proyek : 12,7 Km
c.
Letak
Lahan/Lokasi :
Lokasi proyek ini terletak di atas permukaan air laut di Teluk Benoa
yang menghubungkan wilayah selatan Pulau Bali (kawasan Nusa Dua) dengan wilayah
Kecamatan Denpasar Selatan, tepatnya kawasan Pelabuhan Benoa. Selain kedua wilayah
ini, jalan tol ini juga diberikan akses menuju ke Bandara Internasional Ngurah
Rai.
d.
Rencana
Aktivitas Kegiatan Usaha
Aktifitas yang dilaksanakan oleh Jalan Tol Bali Mandara ini memiliki fungsi
utama jalan tol itu nanti akan menjadi akses alternatif yang menghubungkan tiga
kawasan strategis yaitu Nusa dua, Bandara ngurah rai, dan denpasar Bali melalui
jalan akses pelabuhan Benoa dan Pesanggaran, selain jalan tol ini diangun
dengan tujuan sebagai alternatif untuk mengurangi kemacetan jalan utama di Bali,
mendukung fasilitas transportasi dan pariwisata, mempermudah akses yang
menghubungkan pusat-pusat kegiatan, mempermudah akses ke Bandara Ngurah rai,
mengakselerasi mobilitas barang dan jasa. juga menstimuli pertumbuhan ekonomi
daerah.
e.
Pola
Pelayanan Pola
Pelayanan Tol Bali Mandara ini
dilakukan mulai 1 Oktober 2013 pukul 00:00 WITA, jalan tol Bali Mandara mulai
dikenakan tarif. Pemberlakuan tarif tol dan penggolongan kendaraan tersebut
diatur melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 375/KPTS/M/2013 tanggal
18 September 2013, tentang Penetapan Pengoperasian, Golongan Jenis Kendaraan
Bermotor, dan Tarif Tol pada Jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa. Untuk
kendaraan roda empat dan bus dikenakan Rp 10.000 per transaksi atau setiap kali
lewat, sedangkan kendaraan roda 2 (motor) dikenakan tarif Rp 4.000. Jalan Tol
Bali Mandara dioperasikan dengan sistem terbuka, dimana pengguna jalan bisa
masuk dari mana saja, kemudian membayar tol di gardu tol, dan keluar di tempat
tujuan yang diinginkan. Selain pembayaran tunai, transaksi tol juga dapat dilakukan
dengan menggunakan e-Toll Card untuk membantu kelancaran transaksi.
f.
Deskripsi
Proyek
1.
Tahap
Pra Konstruksi
Kawasan Teluk Benoa satu-satunya benteng
alamiah melindungi wilayah Bali selatan dari berbagai bencana seperti banjir
tsunami dan lainnya. Di masa lalu Teluk benoa merupakan sebuah kawasan
bentangan hutan mangrove sepanjang puluhan kilometer. Kawasan Tahura Ngurah Rai
juga adalah wilayah teluk ini. salah satu fungsi kawasan teluk Benoa adalah
sebagai kawasan pelindung kawasan bali selatan dari bencana tsunami dan abrasi.
Teluk Benoa juga muara dari sejumlah sungai besar seperti Tukad Badung dan
Tukad Mati. Sebelum reklamasi serangan dan pembangunan Pelabuhan Benoa,
Perputaran air di kawasan teluk benoa sangat bagus sebelum reklamasi kawasn
teluk benoa perputaran perputaran arus air bagus dan hutan mangrove juga masih
sangat lestari.
2.
Tahap Konstruksi
Pembangunan jembatan ini memerlukan waktu
konstruksi selama 14 bulan dan pembuatan studi kelayakan serta amdal selama 2
bulan. Sementara lahan yang dibebaskan relative sedikit mengingat jembatan
diatas laut. Proyek pembangunan jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa, Bali
ini dikerjakan bersama oleh PT Jasa Marga Bali Tol yang merupakan konsorsium
BUMN (Jasa Marga, Angkasa Pura I, Pelindo III, Adhi Karya, Waskita Karya,
Wijaya Karya, dan Wijaya Karya). Adapun secara rinci kepemilikan saham adalah :
PT Jasa Marga 60 %, PT Pelindo III 20%, PT Angkasa Pura I 10%, PT Wijaya Karya
5%, PT Hutama Karya 2%, PT Adhi Karya 2% dan Pengembangan Pariwisata Bali 1%.
Jalan tol ini dibangun sejauh 11 km dengan total investasi mencapai 2,3
triliun. Masa konsesi pengoperasian jalan tol ini selama 45 tahun sejak surat
perintah kerja oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
3.
Tahap Operasi
Proses pembangunan Jalan Tol Bali Mandara ini
dengan memanfaatkan lahan yang cukup luas dari segi teknik bangunan didesain
dengan baik dan kokoh agar dapat bertahan lama dan proses pembangunannya
menggunakan alat berta seperti bouldozer dan menggunakan kendaraan seperti truk
untuk mengangkut bahan bangunannya serta dikerjakan oleh tenaga ahli bangunan
agar sesuai dengan harapan meneger perseroan tersebut. Dari segi fisik bangunan
dibuat dengan kokoh menggunakan beton dan baja untuk menopang bangunan
tersebut. Sampai dengan akhir desember
2012 progress konstruksi selalu terjaga memenuhi target, bahkan sering ahead
schedule. Namun Memasuki Januari 2013, curah Hujan dan kecepatan Angin yang
tinggi mulai menjadi penghambat, sehingga proyek mengalami keterlambatan. dalam
sehari bisa 2-3 li turun hujan dan sering menunda pengecoran, karena tidak
mungkin dilakukan pada saat hujan turun maupun angin. gangguan cuaca ini
diperkirakan masih terus berlangsung sampai Pertengan Maret 2013 ini. Akibat
dari tidak ada akses darat, semua proyek tergantung dengan jadwal air pasang
surut. pada saat air pasang menjadi menjadi kesempatan untuk memindahkan atau
menggeser peralatan serta mengangkut material ke laut. Jika air surut tidak
banyak yang bisa dilakukan atau tidak bisa mengangkut alat maupun material ke
tengah laut, sementara rata-rata air pasang hanya sekitra 4-5 jam sehari.
Material yang perlu
dipindahkan itu diantaranya 33,814 batang tiang pancang untuk ditanam pada
kurang lebih 13,600 titik. supaya transportasi material berjalan lancar
ketika air surut yang hanya sedalam 1 meter itu, sedangkan tebal kapal ponton 2
meter, solusinya dilakukan pengurukan yang bersifat sementara setebal 2 meter
dengan tanah urug yang disesuaikan dengan jenis tanah eksisting, yaitu tanah
berkapur supaya tidak merusak habitat yang ada dan tidak merusak lingkungan.
sehingga transportasi material bisa dilakukan lewat darat. Urugan tanah itu
nantinya akan digali lagi setelah pekerjaan selesai dan dikembalikan seperti
kondisi sebelumnya. kecuali paket 2 yang tidak memiliki pengurukan karena 100 %
berada ditengah laut.
Untuk mengejar keterlambatan
agar tidak semakin besar diperlukan upaya ekstra keras, PT. Jasa marga Bali Tol
telah beberapa kali mengundang Direksi Kontraktor untuk berkordinasi dan
membangun komitmen agar proyek ini bisa selesai sesuai jadwal. untuk mencapai
itu diperlukan dukungan ekstra dari direksi kontraktor seperti penambahan jam
kerja, Penambahan Alat, Material,pekerja, dan sumber daya lainnya termasuk
keuangan.
4.
Tahap Pasca Operasi
Jalan Tol di atas perairan
ini mulai beroperasi pada Juli 2013, dan akan menjadi jalan tol berstandar
Internasional yang indah dan modern. pada ruas jalan tol ini akan diberlakukan
E-Toll Card, sehingga masyrakat akan memperoleh pelayanan transaksi yang
lancar. E-Tool Card yang merupakan Kartu Toll Prabayar itu dapat diisi ulang
dibeberapa Outlet Minimarket. dengan selesai jalan tol ini, diharapkan
aktivitas usaha serta mobilitas barang dan jasa di segi tiga emas Nusa
Dua-Ngurah Rai-Benoa akan semakin lancar dan mampu merangsang pertumbuhan
ekonomu, Sosial, dan Budaya.
Demikianlah sekilas informasi dari Proyek
Konstruksi Jalan Tol Pertama Di Indonesia yang di bangun di Atas Laut.
C. Deskripsi Rona Lingkungan Awal
Sebagai
sebuah proyek Jalan tol pertama di Bali, Jalan tol ini sangat spesial dan
diklaim akan menjadi jalan tol terindah di Indonesia. Jalan tol yang memiliki
total panjang jalan 8,12 km ini merupakan jalan tol pertama yang melintas di
atas permukaan laut. Jalan tol ini memang dirancang sedemikian rupa, sehingga
bisa melintasi teluk Benoa. Selain melintas di atas permukaan laut, ada bagian
jalan tol yang juga berada di jalur bawah permukaan tanah. Tujuan dibangunnya
proyek jalan tol ini adalah untuk mengatasi kemacetan di Pulau Bali yang
semakin padat. Dengan lahirnya jalan tol terindah ini diharapkan wisatawan jadi
lebih nyaman dan cepat dalam mencapai tempat wisata yang diinginkan. Uniknya
lagi, jalan tol ini tak hanya dikhususkan untuk kendaraan roda empat atau
lebih, karena sepeda motor juga diberi jatah untuk bisa melewati jalan tol.
a)
Abiotik
Awalnya sebelum dibangun jalan Tol
Bali Mandara di sekitar Kawasan Benoa adalah sebuah lahan hutan bakau dan
merupakan sebuah perairan laut.
b)
Biotik
Dahulu
di Teluk Benoa terdapat bentangan hutan mangrove sepanjang puluhan kilometer.
Kawasan Tahura Ngurah Rai juga ada di wilayah teluk ini. Salah satu fungsi
kawasan Teluk Benoa adalah sebagai pelindung kawasan Bali selatan dari
bencana tsunami dan abrasi Bali selatan rawan tsunami, ada lempeng
tektonik selatan Bali. Mangrove Teluk Benoa bermanfaat lindungi Bali selatan
terutama Denpasar & Badung. Teluk Benoa juga muara dari sejumlah sungai
besar seperti Tukad Badung dan Tukad Mati. Tukad merupakan sebutan sungai dalam
bahasa Bali.
c)
Culture/ Kebudayaan
Adat
dan kebudayaan di Bali sangat erat kaitannya dengan agama dan kehidupan
religius masyarakatnya. Tanjung Benoa Bali, letaknya berdekatan dengan kawasan
pariwisata Nusa Dua Bali. Pantai Tanjung Benoa
memiliki daya tarik yang unik, sehingga membawa berkah bagi masyarakat sekitar,
yang sebelumnya mata pencahariannya sebagai nelayan. Seiring dengan
perkembangan pariwisata di Bali, penduduk asli di kawasan Tanjung Benoa,
berubah mata pencahariaanya ke bidang pariwisata.
d)
Kesmas
(Kesehatan Masyarakat)
Kesehatan
masyarakat yang terjadi ketikalingkungan awal masih terjaga kelestariannya,
masyarakat tidak banyak mengeluh mengenai kondisi kesehatan mengingat
wilayahnya masih asri dan belum tercemar oleh aktivitas manusia.
D. Identifikasi Dampak Potensial
a.
Komponen Geo-Fisik-Kimia
Pada tahap konstruksi rencana proyek
pembangunan Jalan Tol Bali Mandara ini diperkirakan terdapat kegiatan yang
dapat berpengaruh/ memberikan dampak terhadap perubahan komponen
lingkungan fisika dan kimia misalnya tercemarnya air laut akibat pengurugan
dengan tanah kapur yang mengakibatkan penurunan kualitas air laut. Jenis dampak
yang timbul akibat kegiatan ini adalah kualitas udara berupa peningkatan kadar
debu, oksigen sulfur, nitrogen dan hidrokarbon di udara. Dampak lain yang muncul
adalah kesehatan dengan indikator tingkat gangguan kesehatan pekerja dan
penduduk di dekitarnya akibat debu serta gas buangan alat berat dan
kendaraan proyek, serta berubahnya bentuk atau morfologi lahan oleh aktifitas
pembangunan jalan tol tersebut.
b. Komponen Biologi
Pada tahap konstruksi proyek pembangunan Jalan
Tol Nusa Dua – Ngurah
Rai – Benoa diperkirakan terdapat kegiatan yang dapat
berpengaruh/memberikan dampak terhadap perubahan komponen biologi
misalnya dengan dibangunnya jalan tol tersebut pasti akan memberikan pengaruh
bagi kelestaian hutan mangrove di sekitar kawasan Benoa serta organisme di
sekitar kawasan seperti ikan serta penurunan komposisi biota perairan seperti
jumlah dan kelimpahan plankton, struktur, dan indeks kerapaatan jenis nekton
dan populasi bentos perairan.
c. Komponen Sosial
Menurunnya kualitas sanitasi masyarakat
terjadi karena pengaruh peningkatan limbah yang terjadi dari proyek pembangunan
Tol Bali Mandara di Teluk Benoa, sehingga limbah yang dibuang akan langsung
berakibat pada pencemaran air laut ini
disebabkan akibat aktivitas konstruksi pembanguanan jalan tol tersebut.
d. Kesehatan Masyarakat
Ø Polusi
Polusi udara yang dihasilkan pada saat proyek ini dibangun karena
menggunakan banyak kendaraan dan alat berat akan dapat dirasakan oleh
masyarakat sekitar akan mengganggu kesehatan masyarakat khususnya pada
pernafasan.
Ø Penurunan kualitas lingkungan
Pembangunan Jalan Tol Bali Mandara akan mengakibatkan adanya limbah
sehingga dapat menggangu kesehatan masyarakat.
E. Metode
Metode
yang digunakan dalam meganalisis evaluasi dampak potensial aktifitas dan
kegiatan pembangunan Jalan Tol Bali Mandara ini menggunakan metode observasi
dan metode wawancara. Metode observasi
untuk mengetahui kontruksi dan keadaan sekitar Jalan Tol Bali Mandara sedangkan
metode wawancara agar mengetahui pasca pengoprasian dan keadaan sosial masyarakat
sekitar Jalan Tol Bali Mandara dalam mengetahui dampak dan kondisi dari
pembangunan Jalan Tol Bali Mandara.
F. Dampak Tentang Hipotetif
1.
Geo –
Fisik –Kimia
-
Penurunan Kualitas Air Laut
-
Penurunan kualitas udara
2.
Biologi
-
Penurunan
popolasi flora dan fauna
-
Kerusakan hutan mangrove dan
organisme laut
3.
Sosial
-
Peningkatan
kepadatan penduduk
-
Perubahan
mata pencarian penduduk
4.
Kesmas
-
Perubahan Pola Penyakit
-
Polusi Udara
-
Polusi suara (Kebisingan)
G. Isu
Pokok
Pembangunan
proyek Jalan Tol Bali Mandara memiliki fokus utama dampak yang paling dominan
dengan pembangunan proyek ini mencangkup komponen –komponen abiotik, biotik,
sosial dan kesmas di mana dampak penting yang di timbulkan yaitu :
1.
Penurunan
Kualitas Air Laut
Dampak terhadap perubahan komponen lingkungan fisika dan
kimia misalnya tercemarnya air laut akibat pengurugan dengan tanah kapur yang
mengakibatkan penurunan kualitas air laut. Jenis dampak yang timbul akibat
kegiatan ini adalah kualitas udara berupa peningkatan kadar debu, oksigen
sulfur, nitrogen dan hidrokarbon di udara. Dampak lain yang muncul adalah
kesehatan dengan indicator tingkat gangguan kesehatan pekerja dan
penduduk di dekitarnya akibat debu serta gas buangan alat berat dan
kendaraan proyek.
2.
Kerusakan
pada Kawasan Hutan Mangrove
Pada tahap konstruksi proyek pembangunan Jalan Tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa
diperkirakan terdapat kegiatan yang dapat berpengaruh/memberikan dampak
terhadap perubahan komponen biologi misalnya dengan dibangunnya jalan tol
tersebut pasti akan memberikan pengaruh bagi kelestaian hutan mangrove di
sekitar kawasan Benoa serta organisme di sekitar kawasan seperti ikan serta
penurunan komposisi biota perairan.
3.
Perubahan
Mata Pencaharian Penduduk
Seiring dengan perkembangan pariwisata di Bali, penduduk asli di kawasan
Tanjung Benoa, berubah mata pencahariaanya ke bidang pariwisata.
4.
Polusi
Udara
Polusi udara yang dihasilkan pada saat proyek ini dibangun karena
menggunakan banyak kendaraan dan alat berat akan dapat dirasakan oleh
masyarakat sekitar akan mengganggu kesehatan masyarakat khususnya pada
pernafasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar