Selasa, 02 September 2014

AMDAL



A.     Judul :   Proyek Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa
               (Tol Bali Mandara)

B.     Deskripsi Proyek
a.       Nama Rencana Kegiatan :
  Proyek Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa, Bali
b.      Luas Proyek                     : 12,7 Km
c.       Letak Lahan/Lokasi          :
Lokasi proyek ini terletak di atas permukaan air laut di Teluk Benoa yang menghubungkan wilayah selatan Pulau Bali (kawasan Nusa Dua) dengan wilayah Kecamatan Denpasar Selatan, tepatnya kawasan Pelabuhan Benoa. Selain kedua wilayah ini, jalan tol ini juga diberikan akses menuju ke Bandara Internasional Ngurah Rai.
d.      Rencana Aktivitas Kegiatan Usaha
Aktifitas yang dilaksanakan oleh Jalan Tol Bali Mandara ini memiliki fungsi utama jalan tol itu nanti akan menjadi akses alternatif yang menghubungkan tiga kawasan strategis yaitu Nusa dua, Bandara ngurah rai, dan denpasar Bali melalui jalan akses pelabuhan Benoa dan Pesanggaran, selain jalan tol ini diangun dengan tujuan sebagai alternatif untuk mengurangi kemacetan jalan utama di Bali, mendukung fasilitas transportasi dan pariwisata, mempermudah akses yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan, mempermudah akses ke Bandara Ngurah rai, mengakselerasi mobilitas barang dan jasa. juga menstimuli pertumbuhan ekonomi daerah.
e.       Pola Pelayanan Pola
Pelayanan Tol Bali Mandara  ini dilakukan mulai 1 Oktober 2013 pukul 00:00 WITA, jalan tol Bali Mandara mulai dikenakan tarif. Pemberlakuan tarif tol dan penggolongan kendaraan tersebut diatur melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 375/KPTS/M/2013 tanggal 18 September 2013, tentang Penetapan Pengoperasian, Golongan Jenis Kendaraan Bermotor, dan Tarif Tol pada Jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa. Untuk kendaraan roda empat dan bus dikenakan Rp 10.000 per transaksi atau setiap kali lewat, sedangkan kendaraan roda 2 (motor) dikenakan tarif Rp 4.000. Jalan Tol Bali Mandara dioperasikan dengan sistem terbuka, dimana pengguna jalan bisa masuk dari mana saja, kemudian membayar tol di gardu tol, dan keluar di tempat tujuan yang diinginkan. Selain pembayaran tunai, transaksi tol juga dapat dilakukan dengan menggunakan e-Toll Card untuk membantu kelancaran transaksi.
f.        Deskripsi Proyek
1.      Tahap Pra Konstruksi
Kawasan Teluk Benoa satu-satunya benteng alamiah melindungi wilayah Bali selatan dari berbagai bencana seperti banjir tsunami dan lainnya. Di masa lalu Teluk benoa merupakan sebuah kawasan bentangan hutan mangrove sepanjang puluhan kilometer. Kawasan Tahura Ngurah Rai juga adalah wilayah teluk ini. salah satu fungsi kawasan teluk Benoa adalah sebagai kawasan pelindung kawasan bali selatan dari bencana tsunami dan abrasi. Teluk Benoa juga muara dari sejumlah sungai besar seperti Tukad Badung dan Tukad Mati. Sebelum reklamasi serangan dan pembangunan Pelabuhan Benoa, Perputaran air di kawasan teluk benoa sangat bagus sebelum reklamasi kawasn teluk benoa perputaran perputaran arus air bagus dan hutan mangrove juga masih sangat lestari.
2.      Tahap Konstruksi
Pembangunan jembatan ini memerlukan waktu konstruksi selama 14 bulan dan pembuatan studi kelayakan serta amdal selama 2 bulan. Sementara lahan yang dibebaskan relative sedikit mengingat jembatan diatas laut. Proyek pembangunan jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa, Bali ini dikerjakan bersama oleh PT Jasa Marga Bali Tol yang merupakan konsorsium BUMN (Jasa Marga, Angkasa Pura I, Pelindo III, Adhi Karya, Waskita Karya, Wijaya Karya, dan Wijaya Karya). Adapun secara rinci kepemilikan saham adalah : PT Jasa Marga 60 %, PT Pelindo III 20%, PT Angkasa Pura I 10%, PT Wijaya Karya 5%, PT Hutama Karya 2%, PT Adhi Karya 2% dan Pengembangan Pariwisata Bali 1%. Jalan tol ini dibangun sejauh 11 km dengan total investasi mencapai 2,3 triliun. Masa konsesi pengoperasian jalan tol ini selama 45 tahun sejak surat perintah kerja oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
3.      Tahap Operasi
Proses pembangunan Jalan Tol Bali Mandara ini dengan memanfaatkan lahan yang cukup luas dari segi teknik bangunan didesain dengan baik dan kokoh agar dapat bertahan lama dan proses pembangunannya menggunakan alat berta seperti bouldozer dan menggunakan kendaraan seperti truk untuk mengangkut bahan bangunannya serta dikerjakan oleh tenaga ahli bangunan agar sesuai dengan harapan meneger perseroan tersebut. Dari segi fisik bangunan dibuat dengan kokoh menggunakan beton dan baja untuk menopang bangunan tersebut.  Sampai dengan akhir desember 2012 progress konstruksi selalu terjaga memenuhi target, bahkan sering ahead schedule. Namun Memasuki Januari 2013, curah Hujan dan kecepatan Angin yang tinggi mulai menjadi penghambat, sehingga proyek mengalami keterlambatan. dalam sehari bisa 2-3 li turun hujan dan sering menunda pengecoran, karena tidak mungkin dilakukan pada saat hujan turun maupun angin. gangguan cuaca ini diperkirakan masih terus berlangsung sampai Pertengan Maret 2013 ini. Akibat dari tidak ada akses darat, semua proyek tergantung dengan jadwal air pasang surut. pada saat air pasang menjadi menjadi kesempatan untuk memindahkan atau menggeser peralatan serta mengangkut material ke laut. Jika air surut tidak banyak yang bisa dilakukan atau tidak bisa mengangkut alat maupun material ke tengah laut, sementara rata-rata air pasang hanya sekitra 4-5 jam sehari.
      Material yang perlu dipindahkan itu diantaranya 33,814 batang tiang pancang untuk ditanam pada kurang lebih 13,600 titik. supaya transportasi material berjalan lancar ketika air surut yang hanya sedalam 1 meter itu, sedangkan tebal kapal ponton 2 meter, solusinya dilakukan pengurukan yang bersifat sementara setebal 2 meter dengan tanah urug yang disesuaikan dengan jenis tanah eksisting, yaitu tanah berkapur supaya tidak merusak habitat yang ada dan tidak merusak lingkungan. sehingga transportasi material bisa dilakukan lewat darat. Urugan tanah itu nantinya akan digali lagi setelah pekerjaan selesai dan dikembalikan seperti kondisi sebelumnya. kecuali paket 2 yang tidak memiliki pengurukan karena 100 % berada ditengah laut.
      Untuk mengejar keterlambatan agar tidak semakin besar diperlukan upaya ekstra keras, PT. Jasa marga Bali Tol telah beberapa kali mengundang Direksi Kontraktor untuk berkordinasi dan membangun komitmen agar proyek ini bisa selesai sesuai jadwal. untuk mencapai itu diperlukan dukungan ekstra dari direksi kontraktor seperti penambahan jam kerja, Penambahan Alat, Material,pekerja, dan sumber daya lainnya termasuk keuangan.
4.      Tahap Pasca Operasi
Jalan Tol di atas perairan ini mulai beroperasi pada Juli 2013, dan akan menjadi jalan tol berstandar Internasional yang indah dan modern. pada ruas jalan tol ini akan diberlakukan E-Toll Card, sehingga masyrakat akan memperoleh pelayanan transaksi yang lancar. E-Tool Card yang merupakan Kartu Toll Prabayar itu dapat diisi ulang dibeberapa Outlet Minimarket. dengan selesai jalan tol ini, diharapkan aktivitas usaha serta mobilitas barang dan jasa di segi tiga emas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa akan semakin lancar dan mampu merangsang pertumbuhan ekonomu, Sosial, dan Budaya.
Demikianlah sekilas informasi dari Proyek Konstruksi Jalan Tol Pertama Di Indonesia yang di bangun di Atas Laut.

C.     Deskripsi Rona Lingkungan Awal
            Sebagai sebuah proyek Jalan tol pertama di Bali, Jalan tol ini sangat spesial dan diklaim akan menjadi jalan tol terindah di Indonesia. Jalan tol yang memiliki total panjang jalan 8,12 km ini merupakan jalan tol pertama yang melintas di atas permukaan laut. Jalan tol ini memang dirancang sedemikian rupa, sehingga bisa melintasi teluk Benoa. Selain melintas di atas permukaan laut, ada bagian jalan tol yang juga berada di jalur bawah permukaan tanah. Tujuan dibangunnya proyek jalan tol ini adalah untuk mengatasi kemacetan di Pulau Bali yang semakin padat. Dengan lahirnya jalan tol terindah ini diharapkan wisatawan jadi lebih nyaman dan cepat dalam mencapai tempat wisata yang diinginkan. Uniknya lagi, jalan tol ini tak hanya dikhususkan untuk kendaraan roda empat atau lebih, karena sepeda motor juga diberi jatah untuk bisa melewati jalan tol.
a)      Abiotik
            Awalnya sebelum dibangun jalan Tol Bali Mandara di sekitar Kawasan Benoa adalah sebuah lahan hutan bakau dan merupakan sebuah perairan laut.
b)      Biotik
            Dahulu di Teluk Benoa terdapat bentangan hutan mangrove sepanjang puluhan kilometer. Kawasan Tahura Ngurah Rai juga ada di wilayah teluk ini. Salah satu fungsi kawasan Teluk Benoa adalah sebagai pelindung kawasan Bali selatan dari bencana tsunami dan abrasi Bali selatan rawan tsunami, ada lempeng tektonik selatan Bali. Mangrove Teluk Benoa bermanfaat lindungi Bali selatan terutama Denpasar & Badung. Teluk Benoa juga muara dari sejumlah sungai besar seperti Tukad Badung dan Tukad Mati. Tukad merupakan sebutan sungai dalam bahasa Bali.
c)      Culture/ Kebudayaan
            Adat dan kebudayaan di Bali sangat erat kaitannya dengan agama dan kehidupan religius masyarakatnya. Tanjung Benoa Bali, letaknya berdekatan dengan kawasan pariwisata Nusa Dua Bali. Pantai Tanjung Benoa memiliki daya tarik yang unik, sehingga membawa berkah bagi masyarakat sekitar, yang sebelumnya mata pencahariannya sebagai nelayan. Seiring dengan perkembangan pariwisata di Bali, penduduk asli di kawasan Tanjung Benoa, berubah mata pencahariaanya ke bidang pariwisata.
d)      Kesmas (Kesehatan Masyarakat)
                        Kesehatan masyarakat yang terjadi ketikalingkungan awal masih terjaga kelestariannya, masyarakat tidak banyak mengeluh mengenai kondisi kesehatan mengingat wilayahnya masih asri dan belum tercemar oleh aktivitas manusia.

D.    Identifikasi Dampak Potensial
a.       Komponen Geo-Fisik-Kimia
Pada tahap konstruksi rencana proyek pembangunan Jalan Tol Bali Mandara ini diperkirakan terdapat kegiatan yang dapat  berpengaruh/ memberikan dampak terhadap perubahan komponen lingkungan fisika dan kimia misalnya tercemarnya air laut akibat pengurugan dengan tanah kapur yang mengakibatkan penurunan kualitas air laut. Jenis dampak yang timbul akibat kegiatan ini adalah kualitas udara berupa peningkatan kadar debu, oksigen sulfur, nitrogen dan hidrokarbon di udara. Dampak lain yang muncul adalah kesehatan dengan indikator tingkat gangguan kesehatan pekerja dan  penduduk di dekitarnya akibat debu serta gas buangan alat berat dan kendaraan proyek, serta berubahnya bentuk atau morfologi lahan oleh aktifitas pembangunan jalan tol tersebut.
b.      Komponen Biologi
Pada tahap konstruksi proyek pembangunan Jalan Tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa diperkirakan terdapat kegiatan yang dapat  berpengaruh/memberikan dampak terhadap perubahan komponen biologi misalnya dengan dibangunnya jalan tol tersebut pasti akan memberikan pengaruh bagi kelestaian hutan mangrove di sekitar kawasan Benoa serta organisme di sekitar kawasan seperti ikan serta penurunan komposisi biota perairan seperti jumlah dan kelimpahan plankton, struktur, dan indeks kerapaatan jenis nekton dan populasi bentos perairan.
c.       Komponen Sosial
Menurunnya kualitas sanitasi masyarakat terjadi karena pengaruh peningkatan limbah yang terjadi dari proyek pembangunan Tol Bali Mandara di Teluk Benoa, sehingga limbah yang dibuang akan langsung berakibat pada pencemaran air laut  ini disebabkan akibat aktivitas konstruksi pembanguanan jalan tol tersebut.
d.      Kesehatan Masyarakat
Ø  Polusi
Polusi udara yang dihasilkan pada saat proyek ini dibangun karena menggunakan banyak kendaraan dan alat berat akan dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar akan mengganggu kesehatan masyarakat khususnya pada pernafasan.


Ø  Penurunan kualitas lingkungan
Pembangunan Jalan Tol Bali Mandara akan mengakibatkan adanya limbah sehingga dapat menggangu kesehatan masyarakat.
E.     Metode
                        Metode yang digunakan dalam meganalisis evaluasi dampak potensial aktifitas dan kegiatan pembangunan Jalan Tol Bali Mandara ini menggunakan metode observasi dan  metode wawancara. Metode observasi untuk mengetahui kontruksi dan keadaan sekitar Jalan Tol Bali Mandara sedangkan metode wawancara agar mengetahui pasca pengoprasian dan keadaan sosial masyarakat sekitar Jalan Tol Bali Mandara dalam mengetahui dampak dan kondisi dari pembangunan Jalan Tol Bali Mandara.

F.      Dampak Tentang Hipotetif
1.      Geo – Fisik –Kimia
-         Penurunan Kualitas Air Laut
-         Penurunan kualitas udara
2.      Biologi
-       Penurunan popolasi flora dan fauna
-       Kerusakan hutan mangrove dan organisme laut
3.      Sosial
-         Peningkatan kepadatan penduduk
-         Perubahan mata pencarian penduduk
4.      Kesmas
-         Perubahan Pola Penyakit
-         Polusi Udara
-         Polusi suara (Kebisingan)

G.    Isu Pokok
            Pembangunan proyek Jalan Tol Bali Mandara memiliki fokus utama dampak yang paling dominan dengan pembangunan proyek ini mencangkup komponen –komponen abiotik, biotik, sosial dan kesmas di mana dampak penting yang di timbulkan yaitu :
1.      Penurunan Kualitas Air Laut
Dampak terhadap perubahan komponen lingkungan fisika dan kimia misalnya tercemarnya air laut akibat pengurugan dengan tanah kapur yang mengakibatkan penurunan kualitas air laut. Jenis dampak yang timbul akibat kegiatan ini adalah kualitas udara berupa peningkatan kadar debu, oksigen sulfur, nitrogen dan hidrokarbon di udara. Dampak lain yang muncul adalah kesehatan dengan indicator tingkat gangguan kesehatan pekerja dan  penduduk di dekitarnya akibat debu serta gas buangan alat berat dan kendaraan proyek.
2.      Kerusakan pada Kawasan Hutan Mangrove
Pada tahap konstruksi proyek pembangunan Jalan Tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa diperkirakan terdapat kegiatan yang dapat  berpengaruh/memberikan dampak terhadap perubahan komponen biologi misalnya dengan dibangunnya jalan tol tersebut pasti akan memberikan pengaruh bagi kelestaian hutan mangrove di sekitar kawasan Benoa serta organisme di sekitar kawasan seperti ikan serta penurunan komposisi biota perairan.
3.      Perubahan Mata Pencaharian Penduduk
Seiring dengan perkembangan pariwisata di Bali, penduduk asli di kawasan Tanjung Benoa, berubah mata pencahariaanya ke bidang pariwisata.
4.      Polusi Udara
Polusi udara yang dihasilkan pada saat proyek ini dibangun karena menggunakan banyak kendaraan dan alat berat akan dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar akan mengganggu kesehatan masyarakat khususnya pada pernafasan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar